Dunia Remaja Setelah Pubertas

Posted on Jumat, 18 Juni 2010 | 0 komentar
Banyak pertanyaan seputar pacaran. Lalu, apa yang harus kita lakukan. Pacaran ini biasanya mulai muncul pada masa awal pubertas. Perubahan hormon dan fisik bikin kita mulai tertarik pada lawan jenis. Proses.

sayang-sayangan" dua manusia lawan jenis itu merupakan proses mengenal dan memahami lawan jenisnya dan belajar membina hubungan dengan lawan jenis sebagai persiapan sebelum menikah untuk menghindari terjadinya ketidakcocokan dan permasalahan pada saat sudah menikah. Masing-masing berusaha mengenal kebiasaan, karakter atau sifat, serta reaksi-reaksi terhadap berbagai masalah maupun peristiwa.

Kalau masa pacaran kita manfaatkan dengan baik dapat menjadi ajang untuk melihat masalah yang potensial yang akan muncul dari perbedaan diri kita dan doi yang berbeda latar belakang kehidupan sehingga nantinya kita dan doi siap mengantisipasi kalo timbul permasalahan yang tidak dikehendaki.

Kedewasaan kita dalam berpacaran bisa dilihat dari kesiapan untuk bertanggung jawab. Ini dapat dilihat dari kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan peran, membagi waktu, perhatian, dan tanggung jawab antara belajar, pekerjaan rumah, dan pacaran. Kesiapan untuk berbagi dengan orang lain, menghadapi permasalahan pacaran, dan tetap bisa mengendalikan diri dan memenuhi nilai-nilai yang dianut dalam berhubungan dengan lawan jenis.[ygs]

Bahaya Remaja Kurang Tidur

Posted on | 0 komentar
Peneliti menemukan setengah remaja atau orang dewasa tidur di atas jam 10 malam bahkan tiga perempatnya dibiarkan tidur di atas tengah malam. Dalam Journal Sleep disebutkan bahwa hampir 24 persen remaja yang kurang tidur mengalami depresi dan seperlimanya punya pikiran bunuh diri. "Hasil studi ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa kurang tidur merupakan faktor pemicu depresi. Padahal kualitas tidur yang cukup bisa mencegah dari berbagai penyakit seperti dilansir dailymail. Beberapa waktu lalu menurut Gangwisch, kecukupan tidur akan mempengaruhi bagaimana otak merespons sesuatu dan menangani stres. Kurang tidur juga akan mempengaruhi pengambilan keputusan dan tingkat konsentrasi. Studi yang dirilis oleh American Academy of Sleep Medicine menyarankan agar remaja tidur sebanyak 8 jam setiap malamnya. "Masalahnya adalah lingkungan saat ini sudah berubah. Remaja sekarang lebih banyak terpapar lampu terang, play station, TV dan komputer yang membuat produksi hormon melatonin (hormon ngantuk yang muncul saat gelap) terhenti dan akibatnya seseorang akan lebih susah tidur. Belum lagi dengan aktivitas menelepon dan SMS-an yang sering dilakukan remaja sampai larut malam. Meski sering disepelekan tapi kebiasaan kurang tidur adalah penyebab fatal yang akan membuat seseorang tampak lemah, lesu dan tidak bersemangat. Mulai 2010, jadikanlah tidur cukup selama 8-9 jam sebagai resolusi untuk memulai hari dengan lebih semangat.[ygs]