Seks bebas banyak dipengaruhi narkoba

Posted on Selasa, 25 Mei 2010 | 0 komentar
Warta - Medan
ROZA AMALIA
WASPADA ONLINE

MEDAN – Banyaknya perilaku seks bebas yang membooming akhir– akhir ini berdasarkan hasil penelitian berbagai sumber, menurut psikolog dari Universitas Medan Area, Irna Minauli, dikarenakan pengaruh narkoba.

”Perilaku seks bebas bukan karena di film porno, melainkan karena pengaruh narakoba. Dan itu masih ada saat ini,” katanya, tadi pagi.

Dikatakan, pengaruh obat itu sangat kuat. Dan modus yang sering terjadi dikalangan remaja yakni, seperti remaja putra yang membelikan sesuatu kepada remaja putri, lalu ia meminta upahnya dengan melakukan hubungan seks.

Dikatakannya, kasus narkoba lama kelamaan semakin melebar. Maksudnya, kebanyakan dari remaja yang mengatakan bahwa keluarganya pernah terkena narkoba dan itu bukan aib lagi yang harus ditutupi.

”Seharusnya itu, disembunyikan dan tak pantas untuk dipertunjukkan pada masyarakat luas, karena narkoba merupakan barang haram yang dilarang dikonsumsi oleh agama dan negara,” tukasnya.

Sebelumnya, dari data di Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) anak usia 14-18 tahun kebanyakan melakukan seks bebas. Dari data itu, 21,2 persen melakukan aborsi. Sementara menurut Dr Boyke, 58 persen remaja melakukan seks dengan para PSK.

Editor: SATRIADI TANJUNG

Prilaku Seks Bebas di Kalangan Remaja dan Mahasiswa Sudah Diambang Batas

Posted on | 0 komentar
Perilaku seks di kalangan remaja dan mahasiswa saat ini sudah memprihatinkan, karena kebanyakan mereka tidak mau lagi diberi informasi masalah seks oleh guru maupun orang tua tetapi lebih senang melakukan curhat seks dengan teman - temannya.

Direktur Remaja dan Perlindungan Hak Hak Reproduksi Badan Kependududkan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Masri Muadz mengatakan hal tersebut disela-sela menghadiri acara Peresmian "Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Mahasiswa dan Kuliah Umum Kesehatan Reproduksi Mahasiswa, di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS),kemarin.

"Yang memprihatinkan lagi masalah remaja dan mahasiswa kurang mendapatkan perhatian. Pemerintah maupun masyarakat tidak peduli. Yang mendapat sorotan hanya soal kasus Gayus," katanya.

Menurut Masri, perilaku seks di kalangan remaja dan mahasiswa harus ditangani secara serius. Karena kalau seorang remaja atau mahasiswa sudah sekali melakukan hubungan seks diluar nikah akan mengulang menjadi sekian kali. Berikutnya akan mencoba dengan yang lain.

Jika sudah terjangkit perilaku seks yang tidak sehat akan diikuti pemakaian narkoba. Masri juga menyebutkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) 1,2 juta adektif. Artinya mereka tidak bisa lagi hidup tanpa narkoba dan 75 persennya adalah remaja dan mahasiswa.(Afz/Jj/At)